samedi 19 juillet 2003

I'd been busy, busy, so busy, preparing for life, while life floated by me, quiet and swift as a regatta.
Lorene Cary


Tiga hari ngerjain skripsi (numpang di rumah temen²..), dua hari sibuk siapin applikasi² buat ngelamar kerjaan, such as CV, cover letter, etc (sekali lagi numpang di rumah temen²). Three plus two makes five. Five days without my 1690, kangen juga. Sebenernya nggak terlalu peduli karena pastiiii ada jalan buat benerin nih komputer, mulai dari install ulang mic.office, hapus program² yg nggak perlu, benerin program lain yang jalannya nggak bener. *Thanks from the bottom of my heart to Alfred for getting this fixed.* Yang peling penting dari semua itu adalah, skripsi. Dari dulu kalau ngerjain tugas, nggak pernah gue terbeban, dibawa susah, panik, etc.. asal kerjainnya nyicil, pasti selalu ada waktu buat semua hal : cari ide, redaksi, revisi.. cuma kalau komputer rusak dan akhirnya tugas² hilang, itu menurut gue "pembunuhan gratis". Apalagi skripsi itu value-nya double. triple. Jadi nggak apa² deh komputer rusak kalau skripsi gue tersimpan dengan aman. Toh masih bisa ke rumah temen², public library.. masih banyak jalan.

Soal kerjaan, kenapa gue belum dipanggil lagi buat perusahaan yang di Estonia yah? My father says, "Baguslah, supaya kamu nggak hilang di pedalaman Baltic sana". Hahaha, papi nih gimana sih. Baltic itu kan laut. Kalau gue perhatiin reaksi orang² setiap kali gue bilang baru aja apply job di Estonia, semuanya hampir sama.. Kenapa ke daerah sana sih, kan dingin, kan jauh, kan nggak sama culture, kan nggak kenal siapa²..
Jujur aja gue emang takut kalau akhirnya nanti diterima (semoga...). Semua ini sebenernya kebetulan aja pas salah satu dosen gue buat seminar beberapa bulan sebelum gue kelar kuliah kemarin. Soal transformation in the northern european economy. Ada banyak negara di region ini yang diulas seperti Finlandia, Estonia, Lithuania... karena menarik, gue minta dokumen seminar itu ke dosen gue dan berakhirlah dengan diskusi soal kesempatan kerja u/ perusahaan² prancis di negara² tsb. Lalu gue pikir kenapa nggak.. lapangan kerja besar, tapi kekurangan sumber daya manusianya. Lagipula Estonia, barengan dengan Lithuania, adalah dua negara terkaya di Eropa Timur. Gue baru tahu.. Dulu kirain Polandia, Hongaria atau Finland. So, standar kehidupannya pasti lebih baik dari negara² ex komunis russia lah.. Akhirnya gue interview lewat telfon dengan satu²nya perusahaan yang gue kirim lamarannya. Lucu juga, my very first interview by phone.

Satu pertanyaan klasik selama interview.. " Why do you want to come and work in Estonia while you hardly know this country.. even the region, miss Paul?" Classic answer, "I can go everywhere in the world, Sir..."

Wish me luck, guys!

Aucun commentaire: