jeudi 14 août 2003

This has been my trip out of town last week -in indonesian, i'm sorry, Ellsie, Caroline..:(-

Hari 1 (5 Aug.2003)

Berangkat dari rumah jam 9h30 pagi ke appt pasangan Bqe. Kita bertiga langsung berangkat jam 10 dari Paris ke arah Besançon. Suhu udara 41°C di luar nggak terasa karena di dalam mobil dingin banget.. quel privilege.. Sepanjang perjalanan, gue nggak berhenti nikmatin pemandangan yang udah lama banget gue ngga lihat sejak terakhi kali pindah dari Besançon tahun 1999. Sempat berhenti di perbatasan memasuki daerah Bourgogne dan lihat daerah pembuatan red wine Savigne, wine paling terkenal dari propinsi ini. Berhubung panas banget, kita cuma tinggal sebentar di daerah itu dan makan siang di salah satu restoran highway terdekat. Nggak ada yang gue nikmatin dari makan siang gue selain.. es krim! Gila, di luar panas banget. Kaos merah dan jeans buntung yang gue pakai saat itu kayaknya makin membuat badan gue terasa terbakar. Di Indonesia aja nggak pernah gue ngerasain udara sepanas ini.

Sepanjang perjalanan di dalam mobil, pembicaraan bervariasi, mulai dari pembuatan wine di daerah Bourgogne, sistem pengeluaran ijin tinggal bagi mahasiswa asing di eropa, konflik militer di Aljazair sekitar tahun 70 termasuk pengalaman hidup mereka sekeluarga selama 5 tahun di Sahara. Jean-Marie & Annie, pasangan prancis yang adalah teman dekat orang tua gue selama masa kerja mereka di Indo, adalah pasangan generasi tua (seumuran ortu gue) yang menurut gue penuh dinamisme dan semangat hidup yang luar biasa. Dengan pengalaman hidup di mana², mulai dari Sahara, Birmania, Vietnam, Maroko, Norwegia, sampai yang terakhir kali sebelum pensiun, Indonesia, terus terang membuat gue serasa jalan sama majalah National Geographic, Le Figaro atau lebih keren lagi koran Kompas. Yang terakhir ini karena pengetahuan mereka akan situasi politik, ekonomi dan sosial bangsa gue yang oke banget. Lebih dari pengetahuan pribadi gue akan situasi enam tahun terakhir ini di tanah air.. :(

Sampai di St Vit, kota kecil tempat mereka tinggal, 30 menit dari Besançon, yang kita cari cuma.. kulkas! Begitu turun dari mobil semuanya rebutan lari ke dapur, hahaha. Gue keliling sebentar di rumah mereka mulai dari dalam sampai seluruh halaman depan dan belakang rumah. Halaman² luas yang penuh dengan berbagai macam tanaman dan pohon buah²an ngingetin gue akan halaman hijau nan lebat rumah keluarga gue di Bpp akhir tahun 80an. Masa bodo mau sepanas apa, gue cuma lari keliling halaman rumahnya mereka dan berkhayal serasa gue masih di Balikpapan. Ah kangen mami papi..

Interior dan bau rumah mereka justru ngingetin gue akan rumah tua belanda Oma Ina di pegangsaan. Dan surprise, gue nemuin banyakkkkk banget barang² dan dekorasi tradisional negara sendiri. Seharusnya gue sambil nyanyi lagu “Dari Sabang sampai Merauke” karena barang khas dari segala propinsi indonesia pasti ada. Batik, gamelan, wayang²an, lampu teras bali, lemari dari kayu ulin khas Kalimantan, tas-tas gantung Tenggarong, kursi goyang Jawa, kain sulam Batak, badik & keris, pokoknya apa aja.. Ada banyak juga sentuhan dekorasi dari negara² lain yang pernah mereka tinggali, tapi nggak sebanyak yg dari negara gue.

09:46 pm

Kita sempet makan malam sebentar dan puff.. jam 10 ini semuanya udah KO di kamar masing². Kamar tidur mereka di lantai bawah sementara kamar tamu buat gue ada di lantai atas. Ada 4 kamar di lantai atas dan gue dapet kamar tamu yang paling besar. Tapi beneran deh gue takut tinggal sendirian di atas sini dengan segalam macam boneka wayang, patung2 Nias dan Lombok, pernak pernik etnik dari macem² negara, sampai boneka porcelain à la film² tua barat (Badut, boneka mirip Chucky..brr) Sial, serem juga. Sepertiya gue mau tidur dgn notebook dan winamp yang nyala sepanjang malem. Ok deh, bonne nuit, tout le monde. Dormez bien et à demain pour une autre journée pleine de chaleur!



bersambung..

hiks.. I lost my files. Can't continue the stories. Sorry, guys... :(

Aucun commentaire: