Kita bertiga sudah lengkap dengan atribut ala supporter olahraga sejati. Temanku terlihat 5 tahun lebih muda dengan setelan casual Nike-nya ha ha. Si kecil siap dengan spanduk dan yel yel khas pendukung acara lari marathon tahunan yang paling tersohor di asia tenggara itu. Target si ayah untuk mencapai garis akhir untuk half-marathon pertama dalam hidupnya selama 40 tahun adalah 2:45 menit. Sudah pastilah kita siap siaga jauh sebelum itu; berdesak-desakan dengan ribuan manusia lainnya yang juga semangat cari pujaan hati, suami, istri, anak, sahabat atau calon klien untuk hasil jepretan acara marathon tersebut. Dan wajar adanya kalau si kecil yang baru umur 7 tahun mulai bosan, kepanasan dan akhirnya rewel sama mamanya... “Papa mana sih, aku mau McD!”.
Si mama mendelik ke aku, “Gue dah bilang sama suami gue ga usah bawa si Thomas ke Singapur, suami gue ngotot”. Aku cuma bilang seadanya, “Kamu juga ngerti nanti di finish line”.
15 menit molor dari target pribadinya, si ayah akhirnya sampai juga dengan senyum selebar..entah selebar apa. Aku nggak pernah lihat dia seceria itu. Thomas loncat-loncat kegirangan dan lupa bahwa setengah jam yang lalu, dia adalah anak yang menyusahkan untuk mama dan teman mamanya ini.
“Papa lari mirip superman...supermannn”.
“Papa lari buat kamu, Thomas! Tahun depan kamu ikut lari sama Papa ya, ada kategori umurmu kok!”
Aku melirik ke temanku dan aku rasa dia paham maksudku.
Kadang manusia, entah dia jadi ayah atau ibu, seiring dengan rutinitas hidup, harga saham permainan elektronik anak-anak yang melejit dan bangunan shopping malls yang menjulang nggak ada habisnya, suka lupa ada hal-hal sederhana dalam hidup yang punya kemampuan kuat untuk merajut hubungan intim dengan si anak. Seperti tiga jam lari half-marathon yang adalah pengalaman fisik paling merana buat si ayah tapi ampuh untuk masuk ke kepala si Thomas dan melekat di hati sampai dia dewasa.
“Ayahku pernah jadi superman dan lari tiga jam buatku.”
Mungkin kira-kira seperti itu yang ada dipikirannya 30 tahun mendatang.
If he runs for Thomas, I run for my dearest Constance. She'll be proud of me, one day, when the time is right.
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire