jeudi 31 juillet 2003

recall. reflect. redirect. (translation in french = je m'ennuie!)

I'm trying to remember what it feels like to have homework. to stay at class twenty four hours per week. to analyse the funny face of miss Jacob at library five times per week. to wake up every saturday morning at seven (sekolah gila..). to type individual assignment every night. to get fight with people at my group meeting (though I'm wrong. well, it's all about pride, guys..). Call me crazy, but I want to recollect the feeling of being deprived of sleep, time and energy. I remember coming home from school on Saturdays and collapsing on my bed. Saturdays were like coming up for air after a week of being suffocated with homeworks.

These days, work has taken on another meaning. It's defined as staring out the window, eating all types of chocolate cakes à la Picard, and sipping green tea. Up until now, I've been taking it all for granted. Gue coba modifikasi sedikit. Sehabis ngetik skripsi dikit, baca novel² lama, jalan² dan menjelajahi belantara Paris. Seperti hari ini, sehabis anter Yeng ke stasiun Gare du Nord, nggak ada angin nggak ada apa, gue masuk ke Museum of Middle Age, St Michel. Lumayan sih, dapat pengetahuan baru, tapi abis itu bosen lagi. Trus gue coba perhatiin hal² kecil kehidupan di sekeliling gue (I call it small things in life in order to appreciate my bored life) : tiga orang kejepit di pintu metro terhitung dari jam 12 siang sampe jam 6 sore selama gue keliling kota, satu orang kepleset pas ngejar RER A, penjaga library pacaran di telfon sambil ber ah uh ah "oui, ma chérie.. oui, ma puce.." sementara satu cewek indonesia manis, dua nenek² bertopi à la Madame de Fontenay, satu bapak tua bergaya rustic menanti dengan manisnya di depan meja informasi, masing² dengan book list dan pertanyaan masing². Lalu enam orang keluar, termasuk gue, setelah membayar di kassa disertai alarm pendektesi bunyi dengan kerasnya.. enam orang yang bayar di kassa yang sama. Jadi salahnya siapa? Kassa! Bener² deh tuh library. Kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas..

"Here's the bored club. All you have to do to join is admit to being bored then we sit down and be bored..." Hehee.

So, Vis.. Where are you? Tell me stories. Recommend me books. Drive me around your city.


mardi 29 juillet 2003

Salah satu kebiasaan aneh gue (dibandingin sama "orang² normal" lainnya mungkin?) gue jarang ngikutin trend music, cinema atau books. Apa yang lagi gue lihat di rak² toko buku, atau di pajangan toko music/DVD, dan menarik buat gue, bakal gue ambil. Nggak peduli tahun berapa karya² itu keluar, nggak peduli mereka jadi pembicaraan orang banyak dan sukses di mana².. buat gue, kalau summary nya menarik dan sesuai selera gue, nggak akan gue pikir panjang. Jadi kalau orang² di sekeliling kasih komentar, "telat loe, mim..." Hehe, gue nggak peduli. Kenikmatan sepenuhnya ada di diri sendiri.

Sama pas buku "The Virgin Suicides" keluar beberapa tahun yg lalu, gue udah jatuh cinta banget, such a magnificent novel that I never wanted to put it down at that moment. Dulu, gue lebih suka sama suasana di periode tahun 70an, karena selalu mengingatkan gue akan koleksi musik tuanya Papi, koleksi pakaian²nya yang selalu buat gue ngakak, dan semua hal yang ingetin masa centilnya beliau. Selama baca buku itu dulu, konsentrasi gue memang di cerita pokoknya, tapi setelah selesai baca beberapa hari, minggu & bulan kemudian, setiap kali lihat buku itu gue cuma inget bokap. Inget tahun² 70 yang gue suka banget.

Kemarin bareng Yeng kita beli DVDnya. Kenapa gue beli, mungkin karena gue lagi kangen bokap banget. Kenapa adek gue setuju, mungkin karena di cover DVDnya ada lima cewek pirang yg cantik². Selama kita nonton, memang kangen ke Papi jadi berkurang. Tapi gue juga sibuk menghubung²kan antara buku dan filmnya. Seperti di Bridget Jones's Diary, atau Balzac et La Petite Tailleuse Chinoise, atau yg paling rese (karena panjang dan rumit), The Lord of the Rings and many more.. Aneh, gue seperti ketampar nonton film ini. Biarpun versi bukunya jauh lebih bagus, tapi adaptasi ke filmnya nggak kalah menyentuhnya. Dan gue nggak lagi konsentrasi di detail² dekorasi dan setting filmnya lagi, tapi lebih ke karakter dari the Lisbon girls. Yang kehitung secara kasat mata memang ada lima perempuan (empat di 80% cerita), tapi gue ngerasa cuma ada satu karakter. Nggak bisa gue jelasin kenapa.. yg pasti lebih kompleks ketimbang penjelasan "same blood" thing. Gue pengen nangis, tapi kayaknya nggak ada yang perlu ditangisin. Mau terharu, tapi gue nggak ngerti di bagian mana gue bisa terharu? Mau protes, tapi memang jalan ceritanya seperti puzzle yang banyak kehilangan bagian²nya dan lagipula toh gue udah ngerti itu beberapa tahun yang lalu? Cuma adek gue yang geleng² kepala, "Gue bener² nggak ngerti nih film. Seharusnya gue nonton sama Eloise film beginian.. (Eloise: temen prancisnya dia yg sekolah cinématographie di sini).

Gue pengen telfon si aL, pengen kasih tahu: hei, itu gue loh pas umur 13/14 thn. masih inget nggak? Kalau dia nggak ngerti juga kenapa, gue nggak tahu siapa yang bisa ngerti. Mungkin komentar yang gue terima bakal sama & banal : kenapa baru nonton sih, mim..

La brièvete de la vie,
La fragilité des instants heureux,
Les apparences parfois trompeuses, et puis..
La mort.
Inexplicable.
Tout ça me laisse seule avec mes souvenirs et tant d'amour à ne pas partager.


Gue kangen Papi. Kangen aL juga.. dua orang yang biasanya selalu bisa gue ajak diskusi soal hal² di atas.

lundi 28 juillet 2003

Duh gila pegel banget kaki gue kelilingin St Michel dari pagi sampe nih sore (kalau gue bilang keliling, berarti memang kita keliling). Ngurusin sekolahnya Yenk di Sorbonne. Besok tuh anak test. Semoga aja lulus, jadi bayar sekolahnya lebih murah & yg pasti sekolahnya jauh jauh jauh lebih baguslah.. Ternyata tuh kampus amit² gedenya. Antara tempat pendaftaran, tempat bayar, tempat ketemu dosen²nya, jaraknya jauh² banget... mending kalo petunjuknya jelas, ini semua judul kantornya sama "CLCF Sorbonne". Mana kalau kita lagi ngantri, pasti ketiduran terus, hahaha... Abis itu pergi ngurusin asuransi kesehatannya dia yg baru & punya gue. Pokoknya capek. Kayaknya kita mau tidur istirahat dulu karena dua jam lagi mau mau main basket sama temen²nya dia. Gue nggak tahu tampang dan bentuknya mereka gimana, yg penting ada lapangan dan bola basketnya itu udah cukup buat gue.

Hmm, satu lagi.. gue udah ambil keputusan mau kasih les privat bahasa Indonesia buat L selama summer ini. Masa kata² seperti maskapai, sesepuh, keramat, kembung.. dia nggak tahu apa artinya? How come sih, nonaaaa....
Kemarin malem yenk nginep di tempatnya P. Dan pagi ini rasanya aneh banget gue bangun sendirian aja di appt ini setelah empat bulan tinggal bareng adek gue. Tiba² gue kangen banget sama moment² sendiri seperti ini. Jelas nggak ada maksud menyesalkan keberadaannya dia di sini, loin de ça. C'est juste que j'avais oublié à quel point ces moment d'intimité me manqueaient. Ecouter les chansons religieuses sur winamp le dimanche matin.. manger une baguette encore toute chaude.. ranger mon appartement sans avoir peur de reveiller quelqu'un d'autre. Tout ça me manque.

Aucun regret que mon petit frère soit là. C'est juste qu'après six ans de vivre toute seule, je commence à manquer mon intimité.

samedi 26 juillet 2003

"Be patient toward all that is unsolved in your heart and try to love the questions themselves. Live the questions now. Perhaps you will find them gradually, without noticing it, live along some distant day into the answer.."
Rainer MR
Summer rain

There I stood, water below me, water to the sides of me, and water falling from the sky above me.
I looked at the sky, it was so.. huge. It seemed to go forever, and the clouds were dark, but still light.
And you saw lightning flashing in the clouds every once in a while.

There I stood for 15 minutes, in the pouring rain, watching as the clouds began to break far on the horizon, hoping for clear weather for at least part of the day. And I did not even feel like an idiot standing there in the rain.

It was great. I stood there, observing, taking it in, loving it.


vendredi 25 juillet 2003

"Saya mau belajar nari.."

Hari ini Rizky kembaliin album foto² berwarna dari pementasan Bulan Berkelana Cinta yang dipinjam dari dua bulan yang lalu. Karena perjalanan pulang dari rumahnya Myriam ke appt lumayan lama, duduklah gue di metro sambil lihat² album foto. Kepala gue ngerangkai ulang hari² sibuk selama lima bulan itu. Mulai dari persiapan, rehearsals, manggung, sampai pembubaran panitia. Senyuuuummm terus.. sambil bolak balik tuh album. Sampai akhirnya gue tutup dan angkat kepala gue..

Cewek : Aduh maaf saya jadi ikut²an lihat album foto anda.
Elle : Oh nggak apa². Pasti karena warna²nya yang mencolok, bukan?
Cewek : Iya, bagus banget. Apalagi di foto² bersama di atas panggung. Kombinasi warna kostum² kalian bagus sekali..
Elle : Merci beaucoup :)
Cewek : Foto² hitam putihnya juga bagus banget..
Elle : Merci...
Cewek : Tarian Bali yah?
Elle : Oh nggak semuanya. Ini pementasan drama dari cerita rakyat yang diselingi tari²an tradisional. Nggak cuma Bali aja.
Cewek : Ah d'accord. Kapan dan di mana acara ini diadain?
Elle : Sekitar empat bulan yang lalu. Di Kedutaan Indonesia.
Cewek : Ah d'accord. Hmm.. ada satu cewek yang cantik banget dan selalu senyum di setiap foto. Sebentar saya kasih tunjuk. Yang ini nih.. trus ini.. eh ini dia lagi...
Elle : Dia bukan orang Bali, tapi Jawa. Hmm.. êtes-vous française?
Cewek : Ya.. nggak 100%. Saya setengah vietnam, setengah prancis.
Elle : Ah d'accord. *pantesan cantik banget..*
Cewek : Kamu berasal dari bagian mana di Indonesia?
Elle : Celebes et Moluques. Tapi saya besar di Jakarta & Kalimantan.
Cewek : Hehe. Jadi yang jelas apa nih..
Elle : Hehehee..
Cewek : Aduh saya udah harus turun. Eeeee... saya dari dulu mau belajar nari Bali. Kamu tahu nggak kalau ada sanggar tarinya di Paris?
*Si cewek blasteran sudah harus turun*
Elle : Ada! Di daerah Marais. Aduh apa yah namanya...
*Dia turun*
Cewek : Sanggar tari Marais?
Elle : Iya! Bener!
*Teeeetttt.... pintu metro tertutup*
Cewek (teriak) : Merci beaucoup! Sampai ketemu di sana, j'espère! Au revoir!
Elle : Oui, j'espère, moi aussi! Au revoir!


Duh... udah cantik, ramah, mau belajar nari Bali pula.
Tapi tunggu dulu.. sejak kapan gue nari Bali? Lebih tepatnya lagi, sejak kapan gue bisa nari?



jeudi 24 juillet 2003

I miss my brother in Holland.
Gue nggak akan mau nikah sama perempuan prancis.

Gue lagi asyik nikmatin pemandangan di luar bus dari Place d'Italie ke arah rumahnya Airin, sampai satu keluarga kecil, ibu dan dua anak perempuannya, naik dan duduk di depan gue. Setelah gue perhatiin, kedua anak perempuan itu kembar; bedanya yang satu warna matanya coklat, yang satu lagi hijau. Dan makin gue perhatiin lagi, yang satu lebih rame & bandel ketimbang yang satunya lagi. Umurnya bisa ditebak around five years old. Lucu & gemes lihat tingkah laku mereka, biarpun si periang lumayan bandel suka mukul² mainan dan tarik rambut sodara perempuannya. Judulnya : jahil. Nyokapnya gue perhatiin udah lumayan kesel karena si pendiam jadi setengah nangis dan si periang nggak berhenti ngeledekkin. Satu, dua & tiga halte lewat. Tiba².. Plak!!! Si periang ditampar nyokapnya. Dan gue rasa kagetnya si kecil sama besarnya dengan kaget gue. Bedanya.. dia cuma 5 tahun. Cuma anak kecil dengan semua dunia anak kecil-nya yang penuh dengan kejahilan, kebandelan & kepolosan. Dunia yang sepertinya nggak bisa dimengerti nyokapnya yang makin lama malah makin kesel lihat dua anaknya nangis dan malah cubit mereka keras² sambil teriak, "Ca suffit, les filles!!" Sedih dan cuma bisa narik nafas berkali² lihat pemandangan di depan gue, pemandangan yang bukan pertama kalinya buat gue. Udah berkali-kali.. seringkali lihat ibu² nampar anaknya yang masih balita/kecil banget. Ibu² yang emosinya cepat naik dan temperamennya bisa sekeras seperti saat dia lagi berantem sama orang dewasa. Jelas, nggak semua perempuan prancis seperti itu. Tapi paling nggak itu yang sering banget gue lihat di sini. Memang benar, orangtua harus "menghajar" anaknya yang bandel agar dia tidak cuma patuh kepada mereka, tapi juga takut akan Tuhan. Tapi bukan dengan menampar "gratis" atau perlakuan fisik kasar lainnya seperti itu, di depan khalayak ramai pula. Mereka cuma bermain, cuma anak kecil, cuma bertingkah seperti layaknya anak² seumur mereka... sesulit itukah bersabar dengan dunia dan pengertiannya mereka? Dunia yang menurut gue, adalah dunia yang paling gue ingikan, terlepas dari pemahaman akan hidup seorang manusia yang selayaknya penuh dengan evolusi, fisik maupun mental. Hal² seperti ini yang sering gue denger dari kebanyakkan temen² cowok prancis gue sebagai alasan kenapa mereka nggak terlalu suka pacaran sama cewek negara sendiri. Ringan tangan. Nggak sabar. Kasar. Egois. Gue juga nggak akan mau menikah sama perempuan prancis.. seandainya gue cowok.

"Let the children come to me, and do not stop them, because the Kingdom of God belongs to such as these. I assure you that whoever does not receive the Kingdom of God like a child will never enter it." Then He took the children in His arms, placed hid hands on each of them, and blessed them.
Mark 10:13-16

mercredi 23 juillet 2003

Lissa mau ke Belanda sebentar lagi & minjemin webcamnya. Berhubung dia punya lima *bener ga yah* dan pasti bakal kangen terus sama gue di sana, yah boleh deh gue berpose² ria demi dia... toh webcam gue yg lama kecelup kopi dan udah nggak bisa dipakai lagi. Huehehe.... Merci, ma belle. Au moins ce soir, je peux jouer comme une folle avec ton webcam..

( "narcissique" is my middle name hu'uh..)

mardi 22 juillet 2003

what is all the drama about?

Kecewa banget sama dua orang terdekat gue. Sejak kemarin sore coba kontrol diri dari emosi yang yang meledak². Satu masalah dan situasi yang mana gue juga punya kesalahan di dalamnya. Dan gue akui bener² kebodohan gue itu. Gue minta maaf. Tapi nggak cuma itu. Yang paling buat gue kecewa banget sama diri sendiri adalah kenapa gue bisa ngelakuin hal yg bodoh itu demi ngelindungi saudara sepupu sendiri yang toh pada akhirnya makin bikin rusak suasana dengan taruh gue sebagai "panglima perang", sendiri buat nanggung semua resiko... je suis nulle, jadi orang depan u/ ngebela satu hal yang bertentangan dgn hati kecil gue sendiri. Ini jauh dari sifat dan karakter gue selama ini. Semua orang sering bilang gue keras kepala. Terlalu "beda" dgn orang² lain.. dan nggak peduli orang mau jauhi gue karena gue terlalu keras negur if it's a right thing to do. Makin gue sayang sama orang itu, makin gue keras dengan dia dan memang makin besar kesempatan gue buat kehilangan dia akhirnya.. Tapi gue nggak perduli. Dan sekarang... kenapa gue bisa bersikap kebalikkannya?

Taking advantage of you? I would never ever tolerate such thing. You can think I'm sometimes thoughtless or anything but think of me in such way, please don't. Not my style...never was. I mean really, who are you to make such a comment? Mood yang jelek yang akhirnya bisa diredain pas kemarin malem Vincent dateng ke rumah dan ngajakkin jalan² nenangin pikiran bentar, dia berkali² bilang.. don't exagerate things, Mim. Don't make them bigger than they are. Lalu sampai rumah gue lihat adek gue tidur, pengen nangis rasanya.. gue tuh udah nggak sendiri lagi buat tanggung masalah², at least curhat atau tukar pikiran. Tadi pagi Zesa juga kirim surat buat gue, Yeng & Uchel. Isinya lucu banget dan buat gue ngakak pagi². Hati dan kepala gue jadi adem banget. Apa yang gue baca pagi ini di bible, bahwa jangan pernah bersandar pada manusia karena kamu akan selalu kecewa, buat gue bisa berpikir lebih positif. Masih sakit hati, masih kecewa, masih capek dengan masalah dari orang yang sama lagi dan lagi. Tapi gue yakin, dalam beberapa hari ke depan, kalau orang² di sekeliling gue saat ini bisa kasih perhatian dan support yang sama, gue bisa dapat solusi and peace.. dengan hati dan kepala yang lebih tenang.

Tu m'écoutes et c'est Dieu qui entend mes prières.


Helloooo... Zessaaa speakiiing!!

Aduuuhh....Kapan pulang? Aku sudah kangen banget sama kalian. Cepet pulang deh, soalnya ntar kalo aku udah jadi Miss Universe susah ketemunya! Soalnya kan sibuk kunjungan sosial, hehe. Oh ya kak, ini email kan aku kirim ke kak Russ, kak Meem, n kak Iyenq, jadi jangan bingung ya kalo isi email nya sama semua. Biar gak capek soalnya aku kan sibuk, hehe..
Eh tapi kalo mau di pikir pikir iya juga sich, mulai SMP nanti (cie....SMP! Udah bebas dari putih merah yg belahannya rame-rame dan skarang udah mau pake putih biru yang belahan nya cuma dua loh!) Mami mau kasih aku les nyanyi, biola, piano, bhs inggris, sama bhs prancis. Banyak ya?? Oh ya di SMP Percik nanti skolah nya 5 hari. Emm,oh ya! Kan aku berenti les bhs inggris di ILP 2 bln lalu. Nah trus kmaren aku di telfon sama orang ILP trus aku ditanya mau ikut ILP lagi apa gak. Trus aku blg gak bisa karna aku skolah 5 hari jadi pulangnya diatas jam 3 sore sedangkan les ILP nya jam 3 kurang. Trus kata orang ILP nya aku disuruh ikut tes yang untuk klas anak SMA aja karna nilai nilai bhs inggris ku selama les udah lebih tinggi daripada nilai nilai anak SMP. Hehehehehehe...Makanya nanti kak Yeng belajar bhs inggris sama aku aja, khukhukhukhu.. (Apa sich???) Wahh.Kak Iyenq sewot tuh ade nya ditinggal bukannya makin baek malah makin reseh. Tapi yg heran Mami suka blg aku BANDELLL BANGET.
Eh,kakak jangan bilang bilang ya,kemaren aku nonjok kakak kelasku soalnya dia pinjem duit Rp 10.000 sama aku, sampe sebulan gak di ganti ganti! Pas aku tagih dia malah mau minjem duit lagi trus iseng narik kunciran rambutku! Saking kesel aku tonjok trus aku tinggalin aja! Eh bsoknya dia minta maaf trus dia balikin duit ku Rp 10.000. Well guys, tanganku udah pegel, stop dulu ya,nanti disambung lagi.
From your sister yang chanthic, Szesa Garner Perabo Lavigne Osbourne Lopez Aguillera Sahu.


Hahahahahhahaaaa.........

lundi 21 juillet 2003

Sometimes, one loyal friend is better than ten thousand family members. Can you hear that, Tongangpong?

Fotografia
Juanes ft. Nelly Furtado

Cada vez que yo me voy llevo a un lado de mi piel
Tus fotografías para verlas cada vez
Que tu ausencia me devora entero el corazón
Y yo no tengo remedio más que amarte

Y en la distancia te puedo ver
Cuando tus fotos me siento a ver
Y en las estrellas tus ojos ver
Cuando tus fotos me siento a ver
Cada vez que te busco te vas
Y cada vez que te llamo no estás
Es por eso que debo decir que tú sólo en mis fotos estás

Cuando hay un abismo desnudo
Que se opone entre los dos
Yo me valgo del recuerdo Taciturno de tu voz
Y de nuevo siento enfermo este corazón
Que no le queda remedio más que amarte


Y en la distancia te puedo ver
Cuando tus fotos me siento a ver
Y en las estrellas tus ojos ver
Cuando tus fotos me siento a ver
Cada vez que te busco te vas
Y cada vez que te llamo no estás
Es por eso que debo decir que tú sólo en mis fotos estás

dedicado a mi amigo mejor, [ v ]
I spent the majority of the day (after church) on lefigaro.fr, l'étudiant.fr, monster.com, and as a result have just finished sending quiet alot of cover letters and resumes, taking a break to do some three loads of laundry and jog around the Seine. Mirell was too lazy to go with me and Lissa had to cancel à la dernière minute.. :( Btw, I wonder if guys are attracted to girl who are jogging. Cause, I jog in the morning or before sunset and I have people looking at me, waving, saying hey and stuff like that which I don't entirely get because I'm hot, sweaty, I'm out of breath and I look like a mess... no, seriously, are they turned on by jogging women? Sepertinya gue agak kegeeran, hehehe... Tapi satu hal yang gue suka dari lari di sekitar Seine adalah jembatan²nya yang selalu rame pas musim panas (kalau dihitung dari St Michel) karena banyak musisi² jalanan. Yang paling ramai memang kalau ada reggae band & semua nongkrong deh. Tadipun keasyikkan nonton sampe lupa : jogging lagi & ambil laundry..

Aku terlena di pinggir Seine..
Je songe sur les rives de la Seine...
Inilah yang namanya jogging nggak niat..

dimanche 20 juillet 2003

God gave us memories that we might have roses in December..

tuilleries

Have a nice trip, de.. kalau Tuhan sayang, kita ketemu lagi Natal besok.

samedi 19 juillet 2003

I'd been busy, busy, so busy, preparing for life, while life floated by me, quiet and swift as a regatta.
Lorene Cary


Tiga hari ngerjain skripsi (numpang di rumah temen²..), dua hari sibuk siapin applikasi² buat ngelamar kerjaan, such as CV, cover letter, etc (sekali lagi numpang di rumah temen²). Three plus two makes five. Five days without my 1690, kangen juga. Sebenernya nggak terlalu peduli karena pastiiii ada jalan buat benerin nih komputer, mulai dari install ulang mic.office, hapus program² yg nggak perlu, benerin program lain yang jalannya nggak bener. *Thanks from the bottom of my heart to Alfred for getting this fixed.* Yang peling penting dari semua itu adalah, skripsi. Dari dulu kalau ngerjain tugas, nggak pernah gue terbeban, dibawa susah, panik, etc.. asal kerjainnya nyicil, pasti selalu ada waktu buat semua hal : cari ide, redaksi, revisi.. cuma kalau komputer rusak dan akhirnya tugas² hilang, itu menurut gue "pembunuhan gratis". Apalagi skripsi itu value-nya double. triple. Jadi nggak apa² deh komputer rusak kalau skripsi gue tersimpan dengan aman. Toh masih bisa ke rumah temen², public library.. masih banyak jalan.

Soal kerjaan, kenapa gue belum dipanggil lagi buat perusahaan yang di Estonia yah? My father says, "Baguslah, supaya kamu nggak hilang di pedalaman Baltic sana". Hahaha, papi nih gimana sih. Baltic itu kan laut. Kalau gue perhatiin reaksi orang² setiap kali gue bilang baru aja apply job di Estonia, semuanya hampir sama.. Kenapa ke daerah sana sih, kan dingin, kan jauh, kan nggak sama culture, kan nggak kenal siapa²..
Jujur aja gue emang takut kalau akhirnya nanti diterima (semoga...). Semua ini sebenernya kebetulan aja pas salah satu dosen gue buat seminar beberapa bulan sebelum gue kelar kuliah kemarin. Soal transformation in the northern european economy. Ada banyak negara di region ini yang diulas seperti Finlandia, Estonia, Lithuania... karena menarik, gue minta dokumen seminar itu ke dosen gue dan berakhirlah dengan diskusi soal kesempatan kerja u/ perusahaan² prancis di negara² tsb. Lalu gue pikir kenapa nggak.. lapangan kerja besar, tapi kekurangan sumber daya manusianya. Lagipula Estonia, barengan dengan Lithuania, adalah dua negara terkaya di Eropa Timur. Gue baru tahu.. Dulu kirain Polandia, Hongaria atau Finland. So, standar kehidupannya pasti lebih baik dari negara² ex komunis russia lah.. Akhirnya gue interview lewat telfon dengan satu²nya perusahaan yang gue kirim lamarannya. Lucu juga, my very first interview by phone.

Satu pertanyaan klasik selama interview.. " Why do you want to come and work in Estonia while you hardly know this country.. even the region, miss Paul?" Classic answer, "I can go everywhere in the world, Sir..."

Wish me luck, guys!

mardi 15 juillet 2003

Fête nationale du 14 juillet

Le défilé vers les Champs Elysées
Pas de 14 Juillet à Paris sans un défilé militaire. Corps d'armées, état-major : les hommes défilent en grande tenue, réunis sous le drapeau, symbole de la nation. Et c'était aussi le cas d'aujourd'hui. On les a vus à la télé sauf les avions militaires qu'on pouvait regarder facilement depuis notre appartement. Un privilège.
Sinon, notre cher Bowi faisait partie de ce défilé. C'était bien avec son école qu'il saluait le public derrière le Président de la République. Le premier indonésien à participer au défilé du 14 juillet. Quelle belle surprise.. Bravo, Bow!

Tous au Trocadéro ce soir..
Moi, mon petit frère, Mona, Melany, Sylvana, Camelia et Sébastien étaient tous là. Avec d'autres 200 000 spectateurs bien sur :). Ca n'était pas un simple feu d'artifice mais aussi un véritable son et lumière pendant 40 minutes, à partir de 23h00. On priait d'arriver exclusivement par les quais rive gauche..

Ah oui, ce soir, le ciel de Paris s'est embrasé... et c'était magnifique.
Mom, have I told you how much I adore fireworks? The explosion of lights in the sky is full of wonder and magic.

Bonne nuit, tout le monde..

lundi 14 juillet 2003

Must.. seek... psychological.. assistance..

Skripsi udah sampai di hal. 60 ketika malapetaka datang.. komputer rusak. Definisinya komputer rusak ini sebenernya agak dilebih²kan. Nggak parah² amat. Cuma Microsoft Office nya nggak bisa dibuka karena kemarin ada beberapa program yg gue hapus²in supaya komputer ini jalannya lebih ringan. "Delete all components?" Gue click, Yes.. Yes.. Yes.. Mungkin karena itu yah? Pasti. Yakin gue. Sekarang rasanya lemes banget. Temen² yang jago informatika semuanya lagi pergi liburan.

I would handle today's anger by throwing clothes out of my drawer with as much force as possible and then taking a nice, easy jog outside. It always can calm me down even makes me happy. But how can I do that when I'm still sick? So I decided to go to Paliama's with Lissa. Sebastien and the others did calm me down. But then I came home and still couldn't find my files back..

Help. My thesis is my life..

dimanche 13 juillet 2003

Senengnya setiap kali ketemu sahabat lama setelah sekian tahun nggak ketemu itu adalah..
* Nggak ada perasaan asing apapun. Dari detik pertama ketemu, perasaan dekat itu muncul tanpa dibuat². Sepertinya, tahun² yg udah lewat nggak punya pengaruh apapun juga.
* Nggak perlu basa basi lagi, semuanya bisa langsung bisa diceritain
* Cerita² baru setelah beberapa tahun nggak ketemu pastinya ada banyak. Tapi yang paling menyenangkan itu adalah nostalgianya.. ngulang cerita² lama, kebodohan² jaman SMP/SMA..
* Kangen sama temen² yang dulu.. sekolah yang dulu.. kota yang dulu.. dan juga "diri kita sendiri" yang dulu.

Itu dia yang gue rasain malam ini pas ketemu Sylvana (Dede) yang baru dateng dari Birmingham. Ini pertama kali gue ketemu dia di Eropa, setelah sebelum²nya selalu ketemu di Jkt. Itupun terakhir kali tahun 2001. Dede nggak berubah. Mulai dari cara ngomongnya yang heboh dan suka menjerit², gaya dandannya yang amat sangat feminin, visi hidupnya.. Dan satu hal yang buat gue lega, dia salah satu temen perempuan gue yang belum menikah dan belum mau; paling nggak dalam beberapa tahun ke depan. Satu hal yang jarang terjadi di temen² SMP/SMA gue :)

Hari ini adalah harinya perempuan. Karena cuma ada perempuan² di sekeliling gue, mulai dari Lissa yang main di rumah (nonton DVD sampai ketiduran), ketemu Dede dan kakak centilnya, Camelia. Thank you so much for coming, girls. Terutama Lissa yang udah setia menemani gue nonton satu harian di rumah. Semoga anak itu nggak ketularan..

Seneng. Biarpun badan masih lemes dan pilek berat..

avenue carnot

vendredi 11 juillet 2003

Tired tired tired... I got a fever.

I had a fever last night. Before went sleeping last night, I took some medications, hoping that I will recover after the sleep. It turns out that it didn't get any better. Instead, it got worse. I didn't sleep well last night. Sometimes feeling hot and sometimes feeling cold, I had to push aside my blanket and pull it back alternatively. My whole body was aching very badly. My knuckles ached too. It was a suffering experience. I haven't had such a serious fever for a long time. What a torture.

Lissa just came over to see how I was doing. And as usual, me... babbling.. all the time.. eventhough it still hurts to walk or to sit. But I felt much better after she had come (it was so sweet of her). Lisa bingung kali yah gue sakit tapi tetap bawel. Thank you once again for coming, girl.
Oh I hope this situation won't last. I'm just weak all day, which sort of annoyed, and I still have this very bad headache. Hmm.. I should be better by tomorrow.

Duh, pusing banget...

jeudi 10 juillet 2003

Ade was here.

Dari mulai Randhy (Ade) dateng hari Rabu lalu sampai dia pulang hari ini, semuanya masih spt mimpi buat gue & Mirrel. Entah terasa seperti Ade yang lagi nemenin jalan² gue & Mirrel keliling “Jakarta”, entah gue yang nemenin jalan tamu² special gue seperti halnya musim² panas yang udah lewat. Scr pribadi, semuanya masih kerasa asing. Mulai dari hidup sama adik sendiri yang kadang² gue masih suka nggak percaya bisa kejadian after eight years.. Dan akhirnya, kedatengan salah satu sahabat kecil yg juga salah satu sepupu terbaik yang pernah gue punya.

Paris itu indah. Dgn semua apa yang terlihat dari luarnya dan semua yang bergejolak didalamnya. Entah mau musim turis atau nggak, entah mau musim mogok kerjanya yg terkenal di seluruh dunia apa nggak, entah mau ada Tour de France nya apa nggak... Dia seperti perempuan cantik yang ‘complicated’. Yang fisiknya can take your breath away dan komplikasi karakter à la metropolitannya justru membuat dia makin terasa approachable. Semuanya memang kembali ke pribadi masing² bagaimana mereka melihat dan mengeksplor satu kota agar jadi suatu tempat yg nyaman buat dirinya hidup. Buat gue, Paris itu cantik, so elegant, punya kelas.. yet approachable. Salah satu hal yang paling gue suka dari jalan² keliling kota ini adalah akan selalu ada sudut² yang mungkin nggak turistik tapi tetep indah buat dilihat dan dinikmati. Bisa dibayangin kalau semua itu dirasain dgn orang² yg kita sayangi? Dulu, kalau jalan² di kota dan lihat pasangan² sedang rangkulan & ciuman, gue refleks bilang “I hate happy couples..” Sampai skrg masih sih, hahaha.. cuma semuanya itu terkompensasi dgn sepupu² gue yang tersebar di dunia yang rajin ngunjungin gue ke Paris. Is it because of me or because of Paris itself, guys? Aha! Just kidding, I know you all love me so much.. :p

Kota inipun sekali lagi buat kesan yang luar biasa buat gue pribadi dgn kedatengan si Ade selama satu minggu. Mungkin kotanya sendiri itu attribut, tapi yang sebenernya jadi object dari sukacitanya gue itu adalah Adenya sendiri. Dulu, jarak Balikpapan-Jakarta, nggak buat keluarga gue & keluarganya dia buat jadi jauh, terutama setiap kali liburan tahunan dateng yg mana kita selalu kumpul di Jkt. Mulai dari kecil, kalau udah main, nggak inget lagi yang mana sepupu, yg mana sodara kandung. Yes, he’s like my own brother. Mulai dari lari² keliling rumah Oma di Pegangsaan yang seremnya minta ampun (maklum rumah tua Belanda), mandi bareng sampe umur 13 thn, hahaha... main bola bareng di belakang rumah di Balikpapan, curhat soal pacar/gebetan masing² pas udah mulai masuk puber, hahaha ngakak gue.. diajarin susahnya naik public transport di Jkt, jadi wakil dari Ambon buat acara 100 tahun Soekarno, ikut²an nyanyi tapi lipsync, cekikikan berdua dan akhirnya ngerusak acara, begadang sampe pagi di setiap hari pertama dan terakhirnya liburan gue di Indo, ngetawain kelakuan sodara² yang lain, dan ini yang paling gue suka.. ketawa bareng dengan amat sangat mudahnya, kapan aja. Di mana aja.

Kekurangan² yang gue dengar lately soal dia, dan yg sempat buat gue punya konflik dalem sama dia dan sodara² lain di Indo, justru buat gue makin sayang sama nih anak. Berarti dia nggak 100% seorang angel, haha.. Justru makin membuka mata gue buat menerima seseorang apa adanya dan bahwa yg namanya kejujuran walaupun itu bertentangan dengan prinsip² gue, justru buat gue makin ngerti apa sih artinya terima orang apa adanya. Itu.. artinya sayang, tanpa pamrih, tanpa aturan², cinta yg nggak bersyarat, cinta yang kadang jauh lebih gue percayai daripada cinta eros ke cowok. Eits.. entar dulu, paling nggak sampai sekarang.
Lalu, ada kepergian bokapnya buat selama²nya tiga bulan yang lalu, kasih tunjuk sisi lainnya Ade. Orang yang sangat kuat, baik di hati maupun di pikirannya. Semua itu keluar ke permukaan lewat ekspresi² lucunya, jokes² khasnya Ade... dan bahkan lewat ringisan² dia. Ade orang yang gampang tersentuh, gampang nangis.. sama gampangnya saat dia ketawa lepas. Dan itu kadang² buat gue amazed.

Dari dia –dan sodara kandung & sepupu² gue yg lainnya-, gue belajar makin sayang diri sendiri dan apa yang gue punya saat ini, makin sadar bahwa keluarga yang gue punya skrg ini, baik keluarga kandung ataupun keluarga besar, benar² adalah berkat Tuhan yang nggak mau gue ganti dgn apapun juga. Karena di situlah, selain rumah Tuhan, tempat gue mengisi ulang battery gue. Di situ, tempat gue cari dan dapetin kekuatan dasar gue buat hidup dan menghadapin dunia luar. Di situ gue belajar sembuhin luka² gue yang udah lewat. Di situ gue share kebahagian² gue yang udah lewat. Di situ gue belajar tentang Tuhan, tentang keberadaaaNya, tentang waktu dan kerjaNya yang luar biasa di atas diri setiap anak²Nya. Dan gue harap Tuhan sayang dan dengar doa gue kali ini : di situ pula gue akan share suka duka gue di masa yg akan datang.

Pikiran ini nggak cuma untuk menghargai satu orang bernama Ade yg gue sayangin banget, tapi juga buat pelindung sejati gue, kak Russell, hahaha.. adek dan temen berantem gue, Iyeng, adek centil gue, Zesa, sepupu² penuh atensi, Natalia, Katrin, Ezra, Alma, Roy dan sahabat tercantik dan terpintar gue, Visi. Pikiran² yang kalau mau dibaca ulang mungkin terkesan cliché, cengeng, atau terlalu penuh emosi.. tapi itu buat ganti semua yang kependam di hati gue selama elo di sini, De.. Buat ganti semua yang pengen gue tangisin pas gue ngerasa elo sedih, pas elo curhat soal bokap, pas kita baru ketemu di airport, pas kita pisah juga tadi siang ataupun pas lagi ketawa lepas bertiga sama Iyeng di rumah, park atau di metro, buat semua bahagianya gua bisa telfon lama sama Visi & Ezra di telfon, buat semuanya.. Karena kalau itu nggak keluar, hati gue bisa terbiasa jadi kaku dan dingin.

Cerita² detailnya mungkin cuma bisa ditulis dgn lengkapnya oleh Ade sendiri di agendanya dia atau oleh temen sesama ambon bawel gue, Lissa (merci, ma puce..). Gue nggak inget lagi semuanya scr detail. Perlu ada sesuatu yang jadi sign buat gue untuk inget beberapa kejadian yg udah lewat, seperti lagu, café, kapal pesiar di Paris, atau apa aja.. nah di situ gue baru bisa ngehidupin lagi sukacita gue bareng kalian semua. Walaupun gue harus terkapar sakit tak berdaya seperti skrg ini karena capek, kebanyakkan jalan dan loncat² :p Aduh bisa juga yah gue sentimentil seperti di atas. Seharusnya foto² yang berbicara yah, Vis. You always say that..

Thanks to our Heavenly Father.

PS : Happy Birthday sweet 28th to Ezra! K a n g e n..

mardi 8 juillet 2003

vendredi 4 juillet 2003

je suis fa... ti... guée! randhy est arrivé hier d'Allemagne et on a pas perdu temps. Tour de Paris!
je suis fa.. ti.. guée..
mais super contente :D

jeudi 3 juillet 2003

Kemarin karena buru² ngurusin bank account nya Mirell, gue lupa taruh dompet di mana. Belum lagi pas tarik uang di mesin distribusi uang (pas di bagian luarnya bank), gue lupa tarik kartu kreditnya lagi. Karena banyak banget yang diurus at the same time dan dikejar² waktu, akhirnya semuanya ketinggalan di bank... Sore²nya baru sadar & begitu telfon ke sana, mereka udah tutup. Online service nya kasih advice untuk tunggu sampai besok pagi karena biasanya kalau ketinggalan di bank, mereka akan simpan, terutama kartu gue. Rasanya? Nggak tenang semaleman..

Dan ternyata, masih banyak orang tak dikenal yang amat sangat baik di Paris ini :) Pas tadi pagi kembali ke sana, semuanya masih utuh, dompet dan kartu gue. Yang terakhir ini ditarik oleh orang lain yang ada ditempat kejadian itu pada waktu yg sama. Dan itu adalah bapak² tua (gelandangan) yang suka tidur²an di kursi panjang pas di depan mesin distribusi. Dia lihat gue lari dan mesin itu kasih sign untuk operasi selanjutnya. Setelah itu kartunya ditarik oleh dia sendiri dan bareng dompet gue, semuanya diserahin ke Receptionist di bank tadi. Orang yang tugas saat itu coba telfon gue di HP tapi karena masih sibuk dgn hal lain, gue suruh adek gue yang angkat. Dan berhubung adek gue bahasa prancisnya masih belum fasih, dia cuma suruh orang itu telfon gue lagi beberapa menit lagi. Ternyata itu orang bank & dia nggak telfon gue lagi karena banknya udah tutup. Begitu mereka cerita itu semua ke gue, gue cuma bisa langsung lari cari bapak tua tadi. Sampai setengah jam gue cari dan tunggu, beliau nggak muncul². Gue cuma mau ngucapin terimakasih.. Bank gue bilang mereka mau berbuat sesuatu untuk meghargai tindakkan bapak tadi karena ternyata, ini udah yang kedua kalinya...

Kadang, ada hal² yang menurut kita luar biasa dan "hampir nggak mungkin" terjadi di kehidupan sehari² kita. Padahal sebenarnya nggak. Berbuat baik dan menolong orang adalah hal² yang sebenarnya sangat mendasar dikehidupan setiap manusia, kenal maupun nggak kenal. Ada beberapa tempat di mana kita tinggal yang mana hidup udah terlalu beraneka ragam model, bentuk dan naik turunnya sampai hal² di atas kerasa seperti suatu .. miracle. Dan gue salah satu korbannya..

je ne sais pas pourquoi mais soudainement.. mes parents me manquent..